Allah Bapa, Yesus Putra, Roh Kudus : Sang penerang hati yang tertinggi yang berada di maha tinggi. Berasal dari Allah Bapa yang ada disurga (Yoh 14 :6) Yesus Putra Utusan Allah Bapa pada manusia untuk keselamatan kita, (Yoh 14:6) Bunda Maria, Bunda Segala bangsa dan santo Yusup dalam kelurga kudus. Roh Kudus : Roh Pendampingan dan kekuatan untuk karya penyelamatan, dan karya pewartaan injil pada Sesama manusia.( Kis 2:4 , Rom 10: 9. I Kor 12:4 ).
Akan membuat hidup kita lebih berani, lebih percaya diri (PD), dan lebih bersemangat atau mungkin akan lebih mandiri, dan menceriakan.
Pengajaran Sabda kehidupan memberi tolak ukur kehidupan sebagai landasan pedoman untuk hidup lebih baik. Luk 6:20, Luk 6:29, Mat 25:3 Mat 5:14
“ mencintai sesama musuhmu sebagaimana Aku mengasihimu dan kamu mengasihi dirimu sendiri “
Pada Suatu hari di tepi hutan, ada seekor kancil yang kesakitan akibat terjerat tali pemburu yang dipasang oleh pemburu binatang. Kancil itu bertriak minta tolong pada setiap binatang yang lewat. Saat itu lewatlah seekor harimau lapar, maka berkatalah kancil itu “ Lepaskanlah aku !, nanti sebagai imbalannya aku akan memberimu sedikit dagingku yang lezat ini “., Tapi Harimau menolaknya “ Tidak, Aku hanya ingin daging yang besar “kata Harimau itu yang melihat tubuh si Kancil yang kecil dan kurus. Maka harimau itu berlalu melanjutakan buruan mencari makanan yang lebih besar. Setelah itu lewatlah seekor burung merpati maka Kancil berkata “ Hai, tolonglah aku “. Dan burung merpati mengatakan bahwa aku tidak akan kuat mengangkat dan mendorong badanmu yang besar, karena aku terlalu kecil. Sehingga terbanglah burung merpati tersebut. Dan lewatlah seekor gajah tapi sebelum Kancil meminta tolong, Gajah itu berkata “ Aku tidak akan menolongmu, aku takut pada pemburu yang ingin menangkapku untuk mendapatkan gadingku, jika aku turut terjerat bersamamu “dan Gajah tersebut langsung berlari. Kemudian lewatlah Kelinci, Kancil pun meminta tolong “ Kelinci tolonglah akau !”, maka Kelinci pun segera menolong Kancil itu tanpa memikirkan keadaan dirinya karena Ia merasa kasihan dan terharu serta dudah merupakan kewajiban setiap binatang yang berada di hutan tersebut. Akhirnya Kancil terlepas dari jerat tali pemburu. Kelinci pun membawa Kancil ke tempat yang teduh jauh dari jerat pemburu. Kelinci pun mengobati luka akibat jerat tali tersebut. Kancil merasa senang dan berterimakasih pada Kelinci yang menolongnya. Dan Kancil bersedia memberi apa saja pada Kelinci tetapi Kelinci tidak mau menerima tawaran imbalan tersebut.karena Kelinci iklas melakukannya, Akhirnya Kelinci dan Kancil bersahabat sampai sehidup semati
TANDA BAYANGANKU
Imagination Signs
Bila Aku dalam kegelisahan, kesedihan, kegundahan atau kemarahan
Kau selalu menghibur, mencurahkan, membahagiakanku, dan mendampingiku setiap saatsetiap waktu.
Kau selalu melindungi diriku dari sedih, gundah atau emosiku.
Kau selalu ingin menjadi panutan dalam contoh roh dan kehidupan,
Kau selalu mengingatkaku akan hadirnya Allah Bapa.
Bila Aku dalam kegembiraan, kebahagiaan atau kesenangan
Kau selalu mengingatkanku untuk saling berbagi rasa dan cinta pada Sesama.
Kau selalu tetap setia berada disampingku meski aku jarangmenyapamu.
Kau tetap menginginkanku menjadi orang yang murah hati, baik hati dan bertanggungjawab pada Sesama yang kusayangi.
Tanda ini akan membuatku lebih sadar, lebih baik, lebih peduli, lebih sayayang dan cinta serta lebih mensyukuri, atas rahmat dan panggilan mengikutiMu atau lebih mudah dalam mewartakan kabar gembiraMu pada sesama.
Sombong dan Angkuh, perbuatan yang tidak bermanfaat, tidak mempercayai Tuhan dan tindakan kegelapan.
Berasal dari
- Tindakan pikiran kita yang tidak irasional dan meninggikan derajat harkat jiwa kita sendiri.
- Sikap pengembangan talenta yang kita tinggikan dan unggulan pada sesama tanpa mengajarkannya.
- Sikap, tindakan, pikiran, maupun suara hati kita dan jiwa kita dinomersatukan di hadapan khalayak.
Akibatnya membuat kita lupa diri pada Allah yang menciptakan, pada Allah yang mahatinggi dalam religius dan science bahwa kitalah yang terdepan, sehingga mungkin akan bertindak tak berperikemanusiaan, tidak manusiawi atau berusaha mengadu domba sesamanya.
Bohong dan Dusta, perbuatan dan pikiran yang tidak bersyarat, tidak bermental akal budi, dalam memcari kemenangan atau harga diri.
Berasal dari
- Tindakan dan pikiran kita dalam mencari perhatian, harga diri, kemenangan, terhadap sesama yang kita cintai dan sukai dengan tak sesuai kemampuan.
- Sikap pengembangan diri yang berlebihan dalam mencapai tujuan tertentu, tapi merugikan orang lain.
- Juga dari Hati jiwa kita yang senantiasa ingin baik, tapi selalu berlawanan dengan fisik jasmani kita
Akan membuat kita tidak dipercayai, tidak jujur, senantiasa berjanji ria tanpa sikap yang nyata, tinggi hati, rendah diri, dan mungkin mudah dipengaruhi, mudah menyombongkan diri, atau senang berjanji tapa hal yang nyata.
Bohong dan Dusta adalah selalu menyombongkan diri pribadi dan awal dari segala tindak kegelapan, tapi
Sombong dan Angkuh belum tentu bohong dan dusta, tapi buah dari Bohong dan dusta.
Serakah dan Sewena, Perlu ditinggalkan, membuat penyiksaan Sesama demi cita – cita kita.
Berasal dari
- Sikap dan keinginan kita yang dipaksakan terhadap sesuatu yang bersifat fana.
- Dari tindakan dan pikiran jiwa kita yang menginginkan sesuatu lebih banyak dari yang telah kita terima.
- Dari hati dan sikap kita yang selalu menekan sesama untuk peduli dengan segala keinginan kita tapi kita tidak mau peduli dengan sesama.
- Dari Sikap dan hati kita yang selalu ingin terpenuhi, tanpa menghormati sesama atau peraturan.
Akan membuat kita lupa akan perintah Allah yang abadi, selalu memprovokatori, lupa dan tidak menghormati sesama yang membantu kita dan mungkin kita melakukan tindak kekerasan, pencurian atau menginjak Hak Asasi Manusia secara sadar atau mendustai sesama.
Serakah dan Sewena adalah tindak kebohongan dan dusta diri kita pada sesama dan awal dari tindak kegelapan.
Bohong dan dusta belum tentu kita serakah dan sewenang, tapi buah dari serakah dan sewenang.
Sombong dan angkuh, merupakan benih lahirnya serakah dan sewenang.
Aku lihat Dia di depan, tapi aku hanya terdiam Aku pandang Dia di belakang, tapi aku malah menolehkan kepalaku Aku berjalan ke depan, Dia selalu mendampingi dan bersamaku. Aku lambaikan tangan padaNya, Dia membalasnya dengan senyuman.
